Langsung ke konten utama

Meraup rupiah dengan bekerja dari rumah dengan Projects.co.id


Mendulang rupiah dari rumah tanpa harus bermacet ria memang impian setiap orang. Bayangkan, anda mungkin menghabiskan 3-5 jam di perjalanan untuk menuju kantor dan kembali pulang ke rumah. Padahal waktu tersebut bisa digunakan untuk melakukan kegiatan lain seperti beristirahat, membaca, mempelajari hal baru, dan lain sebagainya.

Kini, kita semua dapat meraup rupiah dari rumah tanpa perlu khawatir terjebak kemacetan di luar sana. Ya, Projects.co.id telah hadir untuk menjadi solusi dari permasalahan ini.


Di website ini, anda dapat bermain sebagai 4 peran, yakni
  • Owner
  • Worker
  • Seller
  • Buyer
Dengan penjelasan masing - masing peran sebagai berikut : 

Owner

Sebagai Owner, anda adalah seseorang yang memposting lowongan kerja (project), sehingga worker dapat mengajukan harga (bidding) serta melamar pekerjaan tersebut. Owner dapat memilih worker yang telah melakukan bid untuk menjadi pemenang dan menyelesaikan pekerjaan

Worker

Sebagai worker, anda adalah seseorang yang mencari pekerjaan, melamar pekerjaan, dan menyelesaikan pekerjaan. Anda dapat mengajukan harga (bidding) serta melamar pekerjaan tersebut. Setelah anda menyelesaikan pekerjaan, anda akan menerima pembayaran sesuai harga yang anda ajukan, dikurangi fee yang dikenakan oleh Projects.co.id.

Bervariasi jenis pekerjaan dapat dilamar oleh anda sebagai worker, diantaranya ialah :
  • Input data
  • Desain grafis
  • Coding
  • Media sosial
  • Penulis artikel
  • dan lain sebagainya

Seller

Sebagai seller, anda dapat menjual barang digital anda dalam website projects.

Buyer

Sebagai buyer, anda dapat membeli barang digital yang anda butuhkan dalam website projects.

Setiap peran tersebut memiliki rating masing - masing. Misalkan sebuah username bernama "teknologital" memiliki rating sebagai worker dengan nilai 4/5, dan rating sebagai owner dengan nilai 3/5. Ini berarti performa username tersebut lebih baik dalam menyelesaikan pekerjaan dibanding memberi pekerjaan.

Mekanisme transaksi yang ditetapkan dalam projects.co.id relatif aman dan menguntungkan bagi semua pihak.

Mekanisme bidding projects:
Ketika Owner berhasil melakukan posting lowongan kerja (projects) dan memilih worker yang akan menyelesaikan pekerjaan tersebut, Owner diwajibkan untuk menitipkan sejumlah uang sesuai nominal yang diajukan oleh worker kepada Projects.co.id. Hal ini bertujuan untuk memastikan worker menerima pembayaran sesuai kesepakatan.

Setelah projects.co.id menerima titipan uang anda, projects.co.id akan mengirimkan perinah kepada worker untuk mulai mengerjakan pekerjaan. Setelah worker selesai mengerjakan worker, Owner dapat meminta worker untuk merevisi pekerjaannya. atau menerima hasil pekerjaan dan memberi perintah kepada projects.co.id untuk mengirimkan uang titipan tersebut kepada Worker.

Kemudian, worker dapat memberikan rating dan feedback kepada owner, dan Owner dapat memberikan rating dan feedback kepada worker. Worker dan Owner pun dapat memberikan rating dan feedback kepada projects.co.id

Nah, jadi tunggu apalagi ? Yuk registrasi dan mulai bekerja secara remote kapanpun dan dimanapun anda berada!

Selamat mencoba,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cari tahu siapa yang menyimpan nomormu dengan trik cerdas ini

Setelah riset sekian lama dan berkepanjangan, akhirnya saya menemukan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencari tahu siapa saja yang menyimpan nomor saya. Dengan cara ini pula, kita dapat mengetahui apakah seseorang tersebut menyimpan nomor saya tidak. 1. Menggunakan aplikasi Line messenger Jika anda menggunakan Line chat pada smartphone, anda dapat mencari tahu siapa saja yang menyimpan nomor anda dengan cara membuka menu yang ditunjuk pada gambar dibawah Kemudian akan tampil siapa saja yang menyimpan nomor saya. Dengan cara ini, kita hanya bisa melihat siapa saja yang menyimpan nomor kita dengan syarat kedua smartphone telah terinstall Line messenger. 2. Menggunakan aplikasi Whatsapp messenger Dengan menggunakan aplikasi Whatsapp messenger, kita dapat memeriksa apakah seseorang menyimpan nomor kita dengan mengirim Broadcast message. Pertama, kita harus membuat Broadcast grup terlebih dahulu. Sebagai contoh, saya telah membuat broadcast grup seperti...

Tips mengoptimasi Top Post pada hasil pencarian hashtag instagram

Instagram ~ Instagram ~ Instagram all the way~ Entah mengapa saya melihat Instagram begitu fenomenal, terutama dari segi bisnis. Mulai dari instagram ads, atau content placement pada akun besar, hingga jual beli ternak follower / like, membuat semakin banyak pengguna menggunakan Instagram. Intinya, kalo mau bisnis, harus punya Instagram. Begitu kata sebagian orang kekinian. Namun yang menarik dari Instagram kali ini ialah bagian Top Post dari pencarian Instagram. Jika anda pernah melakukan pencarian suatu hashtag di Instagram, pada hasil pencarian tersebut akan terbagi menjadi 2 baris, yakni Top Post dan Recent Post. Recent Post : Berisikan foto terkini dan terbaru terkait hashtag yang sedang dicari. Top Post : Berisikan foto yang 'sedang ramai' diperbincangkan dan menjadi trending topik.  Jika twitter memiliki trending topik berdasarkan kata atau hashtag, Instagram pun memiliki konsep trending topik yang berbeda. Setiap hashtag dapat menjadi Top Post. Men...

Sedikit himbauan kepada orangtua di era digital

Jika anda membaca tulisan ini dan kebetulan anda merupakan orangtua dari anak anda yang berusia 18 tahun kebawah, atau anda memiliki adik atau saudara atau sepupu yang berusia 18 tahun kebawah, maka anda wajib share berita ini. Saya menemukan sebuah teori menarik tentang generasi yang terbagi menjadi 6 kelas seperti gambar dibawah ini. Detailnya anda bisa cari di google, anda akan menemukan artikel yang panjang dan lebar kali tinggi terkait informasi yang dijabarkan pada gambar.   Orangtua saya berada di level Baby Boomers. Saya pun teringat ketika mereka meminta saya mengajarkan cara menggunakan Google Earth dan Facebook. Mereka mengatakan ingin reconnect  dengan teman sebayanya ketika muda dulu. Saat ini, Baby Boomers merupakan usia yang hidup di 2 jaman (sebelum digital dan saat digital), namun hanya mampu memandangi dan mencoba beradaptasi dengan era digital.  Saya sendiri berasal dari generasi Millenial. Sejak SMA, sudah mulai belajar terkait teknolo...